Urgensi Bank Tanah dan Penguasaan Negara atas Tanah Menurut Landasan Konstitusional Indonesia

Authors

  • I. Made Pria Dharsana Fakultas Hukum, Universitas Warmadewa, Bali, Indonesia
  • Indrasari Kresnadjaja Kantor Notaris-PPAT Indrasari Kresnadjaja, Jakarta, Indonesia
  • I Nyoman Putu Budiartha Fakultas Hukum, Universitas Warmadewa, Bali, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.58829/lp.5.2.2018.31-37

Keywords:

Bank tanah, Penguasaan negara atas tanah, Kajian normatif, Hukum tanah

Abstract

Tanah memiliki arti penting dalam kehidupan manusia berbangsa dan bernegara, dikarenakan tanah memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai social asset dan capital asset. Sebagai social asset tanah merupakan sarana pengikat kesatuan sosial di kalangan masyarakat Indonesia untuk hidup dan kehidupan, sedangkan capital asset, tanah merupakan faktor modal bagi kepentingan pembangunan. Di satu sisi tanah harus digunakan dan dimanfaatkan untuk sebesar-besarnya bagi kesejahteraan rakyat baik secara lahir, batin adil dan merata. Sedangkan disisi lainnya, tanah harus dijaga kelestariannya. Tanah merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa sekaligus sebagai sumber daya alam yang strategis bagi bangsa, negara dan rakyat, dan Bank Tanah dapat dijadikan sebagai sarana untuk mencapai kesejahteraan hidup bangsa Indonesia, sehingga perlu campur negara untuk mengaturnya.

Abstract

The land has an important meaning in the life of the nation and state because the land has a dual function, namely as a social asset and a capital asset. As a social asset, the land is a means of binding social unity among Indonesian people to live and live, while as a capital asset, the land is a capital factor for development interests. On the one hand, the land must be used and utilized to the fullest extent possible for the welfare of the people both physically and spiritually fairly and equitably, while on the other hand, its sustainability must be maintained. The land is a gift from God Almighty as well as a strategic natural resource for the nation, state, and people, and the Land Bank can be used as a means to achieve the welfare of the Indonesian nation so that the state must intervene to regulate it.

Keywords: Land bank, State control over land, Normative studies, Land law

References

Alexander, Frank S. Land bank authorities: A guide for the creation and operation of local land banks. Local Initiatives Support Corporation, 2005.

Darmodihardjo, Shidarta Darji. Pokok-Pokok Filsafat Hukum. Jakarta: Pustaka Utama, 2002.

Hatta, Mohammad. Penjabaran Pasal 33 UUD 45. Jakarta: Mutiara, 1977.

Limbong, Bernhard. Politik pertanahan. Jakarta: Margaretha Pustaka, 2014.

Manan, Bagir. Pertumbuhan dan Perkembangan Konstitusi Suatu Negara. Bandung: Mandar Maju, 1996.

MD, Moh. Mahfud. Membangun Politik Hukum Menegakan konstitusi. Jakarta: Rajawali Pers, 2011.

Nuzul, Andi. “Upaya Kodifikasi Hukum Kewarisan Secara Bilateral dengan Pola Diferensiasi dalam Masyarakat Pluralis.” Mimbar Hukum-Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada 22, no. 3 (2010): 465-481.

Setiawan, Yudhi. Hukum pertanahan: teori dan praktik. Malang: Bayumedia, 2010.

Silva, Diana A. “Land banking as a tool for the economic redevelopment of older industrial cities.” Drexel Law Review 3, no. 2 (2011): 607-642.

Sumardjono, Maria W. Kebijakan pertanahan, anatara Regulasi dan implementasi. Jakarta: Penerbt Kompas.

Yamin, Moh. Proklamasi dan Konstitusi. Jakarta: Djambatan, 1954.

Zaman, Nurus. Politik hukum pengadaan tanah antara kepentingan umum dan perlindungan hak asasi manusia. Bandung: Refika Aditama, 2016.

Downloads

Published

2018-06-30

How to Cite

Dharsana, I. M. P., Kresnadjaja, I., & Budiartha, I. N. P. (2018). Urgensi Bank Tanah dan Penguasaan Negara atas Tanah Menurut Landasan Konstitusional Indonesia. Lex Publica, 5(2), 31–37. https://doi.org/10.58829/lp.5.2.2018.31-37

Issue

Section

Articles